Keutamaan
masjid dibandingkan tempat yang lainnya
Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan di dalam Shahihnya :
Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan di dalam Shahihnya :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَحَبُّ الْبِلَادِ إِلَى اللَّهِ مَسَاجِدُهَا
وَأَبْغَضُ الْبِلَادِ إِلَى اللَّهِ أَسْوَاقُهَا
Dari Abu Hurairah
-radhiyallahu’anhu- Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Bagian negeri yang paling Allah cintai adalah masjid-masjidnya, dan bagian negeri yang paling Allah benci adalah pasar-pasarnya.” (HR. Muslim dalam Kitab al-Masajid wa Mawadhi’ as-Shalah)
“Bagian negeri yang paling Allah cintai adalah masjid-masjidnya, dan bagian negeri yang paling Allah benci adalah pasar-pasarnya.” (HR. Muslim dalam Kitab al-Masajid wa Mawadhi’ as-Shalah)
Keutamaan
membangun masjid ikhlas karena Allah
imam Muslim rahimahullah meriwayatkan di dalam Shahihnya :
imam Muslim rahimahullah meriwayatkan di dalam Shahihnya :
عَنْ عُثْمَانِ بْنَ عَفَّانَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ بَنَى مَسْجِدًا لِلَّهِ بَنَى
اللَّهُ لَهُ فِي الْجَنَّةِ مِثْلَهُ
Dari Utsman bin Affan
-radhiyallahu’anhu- dia berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang membangun masjid ikhlas karena Allah maka
Allah akan membangunkan baginya yang serupa dengannya di surga.” (HR. Muslim
dalam Kitab al-Masajid wa Mawadhi’ as-Shalah)
Tidak
boleh membangun masjid di tanah pekuburan
Imam Muslim meriwayatkan di dalam Shahihnya :
Imam Muslim meriwayatkan di dalam Shahihnya :
عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ أُمَّ حَبِيبَةَ وَأُمَّ سَلَمَةَ ذَكَرَتَا
كَنِيسَةً رَأَيْنَهَا بِالْحَبَشَةِ فِيهَا تَصَاوِيرُ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ إِنَّ أُولَئِكِ إِذَا كَانَ فِيهِمْ الرَّجُلُ الصَّالِحُ فَمَاتَ
بَنَوْا عَلَى قَبْرِهِ مَسْجِدًا وَصَوَّرُوا فِيهِ تِلْكِ الصُّوَرَ أُولَئِكِ
شِرَارُ الْخَلْقِ عِنْدَ اللَّهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Dari ‘Aisyah
-radhiyallahu’anha- bahwa Ummu Habibah dan Ummu Salamah menceritakan kepada
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai sebuah gereja yang mereka
lihat di negeri Habasyah, di dalam gereja itu terdapat gambar-gambar. Maka
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya mereka itu
apabila di antara mereka terdapat orang yang soleh yang meninggal maka mereka
pun membangun di atas kuburnya sebuah masjid/tempat ibadah dan mereka memasang
di dalamnya gambar-gambar untuk mengenang orang-orang soleh tersebut. Mereka
itu adalah makhluk yang paling buruk di sisi Allah pada hari kiamat kelak.”
(HR. Muslim dalam Kitab al-Masajid wa Mawadhi’ as-Shalah)
Tidak
boleh menyerupai Yahudi dan Nasrani
Imam Muslim meriwayatkan di dalam Shahihnya :
Imam Muslim meriwayatkan di dalam Shahihnya :
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي مَرَضِهِ الَّذِي لَمْ يَقُمْ مِنْهُ لَعَنَ اللَّهُ
الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى اتَّخَذُوا قُبُورَ أَنْبِيَائِهِمْ مَسَاجِدَ
Dari ‘Aisyah
-radhiyallahu’anha- dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda ketika beliau sedang menderita sakit yang membuatnya tidak bisa bangun
-menjelang wafat, pen-, “Allah melaknat Yahudi dan Nasrani; mereka menjadikan
kubur-kubur nabi-nabi mereka sebagai tempat ibadah.” (HR. Muslim dalam Kitab
al-Masajid wa Mawadhi’ as-Shalah)
Larangan
menjadikan kubur orang soleh sebagai tempat ibadah
Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan di dalam Shahihnya :
Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan di dalam Shahihnya :
عَنْ جُنْدَبِ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَبْلَ أَنْ يَمُوتَ بِخَمْسٍ وَهُوَ يَقُولُ إِنِّي أَبْرَأُ إِلَى
اللَّهِ أَنْ يَكُونَ لِي مِنْكُمْ خَلِيلٌ فَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى قَدْ
اتَّخَذَنِي خَلِيلًا كَمَا اتَّخَذَ إِبْرَاهِيمَ خَلِيلًا وَلَوْ كُنْتُ
مُتَّخِذًا مِنْ أُمَّتِي خَلِيلًا لَاتَّخَذْتُ أَبَا بَكْرٍ خَلِيلًا أَلَا
وَإِنَّ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ كَانُوا يَتَّخِذُونَ قُبُورَ أَنْبِيَائِهِمْ
وَصَالِحِيهِمْ مَسَاجِدَ أَلَا فَلَا تَتَّخِذُوا الْقُبُورَ مَسَاجِدَ إِنِّي
أَنْهَاكُمْ عَنْ ذَلِكَ
Dari Jundab
-radhiyallahu’anhu-, dia berkata; Aku mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda lima hari sebelum beliau meninggal, “Sesungguhnya aku berlepas
diri kepada Allah bahwa aku tidak akan menjadikan seorang pun dari kalian
sebagai kekasihku, karena sesungguhnya Allah ta’ala telah menjadikan aku
sebagai kekasih-Nya sebagaimana Dia telah menjadikan Ibrahim sebagai
kekasih-Nya. Kalau seandainya ku diijinkan untuk mengangkat seorang kekasih
dari kalangan umatku, maka niscaya akan aku jadikan Abu Bakar sebagai kekasih.
Ingatlah, sesungguhnya orang-orang sebelum kalian biasa menjadikan kubur para
nabi dan orang-orang soleh di antara mereka sebagai tempat ibadah, sesungguhnya
aku melarang kalian melakukan hal semacam itu.” (HR. Muslim dalam Kitab
al-Masajid wa Mawadhi’ as-Shalah)
Menjaga
kebersihan masjid dari kotoran
Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan di dalam Shahihnya :
Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan di dalam Shahihnya :
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْبُزَاقُ فِي الْمَسْجِدِ خَطِيئَةٌ وَكَفَّارَتُهَا
دَفْنُهَا
Dari Anas bin Malik
-radhiyallahu’anhu- dia berkata; Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
bersabda, “Berludah di masjid adalah kesalahan dan peleburnya adalah dengan
menguburkannya.” (HR. Muslim dalam Kitab al-Masajid wa Mawadhi’ as-Shalah)
Boleh
membawa anak kecil ke masjid
Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan di dalam Shahihnya :
Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan di dalam Shahihnya :
عَنْ أَبِي قَتَادَةَ الْأَنْصَارِيِّ قَالَ رَأَيْتُ النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَؤُمُّ النَّاسَ وَأُمَامَةُ بِنْتُ أَبِي
الْعَاصِ وَهِيَ ابْنَةُ زَيْنَبَ بِنْتِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ عَلَى عَاتِقِهِ فَإِذَا رَكَعَ وَضَعَهَا وَإِذَا رَفَعَ مِنْ
السُّجُودِ أَعَادَهَا
Dari Abu Qatadah
al-Anshari -radhiyallahu’anhu- dia berkata; Aku melihat Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam mengimami para sahabat sedangkan Umamah binti Abi al-’Ash
-yaitu anak perempuan Zainab putri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam- berada
di atas bahunya. Apabila beliau ruku’ maka beliau meletakkannya dan apabila
bangkit dari sujud maka beliau mengembalikannya.” (HR. Muslim dalam Kitab
al-Masajid wa Mawadhi’ as-Shalah)
Tidak
mengganggu jama’ah yang lain dengan bau yang tak sedap (rokok dsb)
Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan di dalam Shahihnya :
Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan di dalam Shahihnya :
عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ أَكَلَ مِنْ هَذِهِ الْبَقْلَةِ فَلَا يَقْرَبَنَّ
مَسَاجِدَنَا حَتَّى يَذْهَبَ رِيحُهَا يَعْنِي الثُّومَ
Dari Ibnu Umar
-radhiyallahu’anhuma- Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang memakan sayuran seperti ini maka janganlah dia mendekat ke
masjid-masjid kami sampai baunya telah hilang.” Maksudnya adalah bawang (HR.
Muslim dalam Kitab al-Masajid wa Mawadhi’ as-Shalah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Sampaikan pesan Anda untuk menjadi lebih baik.