Wafat Tahun 1992. Dimakamkan di Komplek Pesantren Annur Bululawang. Pendidikan Pesantren Siwalan Panji Sidoarjo dan Pesantren Sidogiri Pasuruan, dan serta pesantren lain. Putra/Putri 7 Orang
Perjuangan/Pengabdian : Pendiri Ponpes Annur Bululawang, Mustasyar NU Kabupaten Malang.
Ulama Waro’ yang Sederhana
Kiai Hasyim, panggilan akrab KH Muhammad Hasyim Asy’ari dilahirkan
dari keluarga kiai. Beliau dilahirkan pada hari Selasa, 24 Dzulqa’dah
1287 H, bertepatan dengan 14 Februari 1871 M di lingkungan pesantren
Kiai Ustman, Desa Nggedang, sebelah utara Jombang, dan wafat pada 25
Juli 1947.
Hasyim
kecil lebih banyak mendapat pendidikan langsung dari orangtuanya, KH
Asy’ari. Silsilah keturunan beliau berasal dari Raja Brawijaya VI, yang
juga dikenal dengan Lembu Peteng (kakek kesembilan). Salah seorang putra
Lembu Peteng bernama Jaka Tingkir, yang juga disebut Kerebet.
Setelah berusia 14 tahun, Hasyim kecil mulai berkelana dari satu pesantren ke pesantren yang lain. Mula-mula menjadi santri di Pesantren Wonokoyo, Probolinggo. Kemudian pindah ke Pesantren Langitan, Tubang. Pindah lagi melanjutkan ke Pesantren Treggilis, Semarang. Pada tahun 1891 belajar di Pesantren Siwalan, Panji, Sidoarjo, yang diasuh KH Ya’qub, seorang tokoh yang dikenal berpandangan luas dan alim dalam ilmu agama.
Selama
belajar di Pesantren Siwalan, tampaknya tindak-tanduk pemuda Hasyim
selalu diperhatikan, hingga santri yang sangat potensial ini pada 1892
M, beliau yang waktu itu berusia 21 tahun dijadikan menantu oleh Kiai
Ya’qub, dijodohkan dengan Chodijah. Setelah pernikahan itu, Kiai Hasyim
bersama istrinya berangkat ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji, dan
bermukim di sana. Sesudah tujuh bulan berada di Kota Suci, istrinya
melahirkan putra pertama dan diberi nama Abdullah. Tidak berapa lama,
istri yang sangat dicintai itu wafat di Makkah. Belum genap 40 hari
sepeninggal istrinya, Abdullah, putranya yang masih bayi menyusul
ibunya, dipanggil Allah SWT. Kemudian pada tahun berikutnya, beliau
kembali ke Indonesia.
Pada
1893, Kiai Hasyim berangkat lagi ke Makkah bersama Anis, adik
kandungnya. Selama di sana, beliau berguru kepada Syaikh Machfudz
At-Tarmasy, putra Kiai Abdullah, pemimpin Pesantren termas, Pacitan,
Jatim. Di kalangan kiai di Jawa, Syaikh Machfudz dikenal sebagai seorang
yang sangat ahli dalam ilmu hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari. Dari
Kiai Machfudz, akhirnya Kiai Hasyim mendapat ijazah untuk mengajar
Shahih Al Bukhari. Guru lainnya, adalah Syaikh Ahmad Chatib Minangkabau,
seorang sufi, yang mempunyai banyak murid, diantaranya KH Abdul Wahab
Chasbullah, KH M Bisri Syansuri, KH Ahmad Dahlan, tokoh Muhammadiyah,
dan Syaikh Muhammad Nur Mufti dari Kerajaan Langkat.
Karenanya,
Kiai Hasyim dikenal sebagai ulama pesantren yang mempunyai spesialisasi
dalam ilmu hadits. Karena kealimannya dalam ilmu hadits ini, banyak
murid berdatangan dari berbagai pelosok daerah, terutama pada bulan
Ramadhan. Bahkan dari tokoh ulama yang datang mengaji, terdapat seorang
tokoh kiai yang menjadi gurunya, yakni KH. Muhammad Cholil Bangkalan,
yang akrab dikenal dengan Mbah Cholil. Selama remaja Kiai Hasyim memang
pernah berguru kepada Mbah Cholil Bangkalan, yang dikenal alim dalam
ilmu nahwu (tata bahasa Arab).
Saat
Kiai Hasyim mendirikan NU, dialog simbolik antara guru dan murid itu
terjadi secara intensif. Diceritakan, suatu ketika KH As’ad Syamsul
Arifin, salah seorang santri Mbah Cholil diutus ke Tebuireng, Jombang
membawa sebatang tongkat dan tasbih, yang diberikan Mbah Cholil kepada
Kiai Hasyim Asy’ari. Tongkat itu isyarat kepemimpinan, sedang tasbih
berarti ibadah kepada Allah.
Sejak
itulah, Kiai Hasyim langsung menyetujui berdirinya Nahdlatul Ulama pada
tahun 1926. Padahal, sebelumnya berkali-kali KH Abdul Wahab Chasbullah
mendesak Kiai Hasyim agar segera merestui berdirinya NU. Tapi, Kiai
Hasyim tidak segera menjawab, melainkan menunggu petunjuk dari Allah
(melalui shalat istikharah). Kedatangan pemuda As’ad Syamsul Arifin
dengan “oleh-olehnya” itulah yang ditunggu-tunggu KH Hasyim Asy’ari.Diambil dari : http://masjidjami.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Sampaikan pesan Anda untuk menjadi lebih baik.